REVITALISASI MODERASI BERAGAMA MELALUI PEMANFAATAN LITERASI DIGITAL OLEH GEN-Z

Main Article Content

Jimmi Pindan Pute
Alferdi
Deflit Dujerslaim Lilo

Abstract

Abstract : Religious moderation is the key to building equality, balance and tolerance between religions in Indonesia. Until now, the appreciation of the values of religious moderation has not shown the main purpose of the birth of a religion. This has resulted in the emergence of various conflicts, misunderstandings and disputes between one religious group and another. This situation should be re-evaluated especially with the hope of achieving a better future for Indonesia, especially in order to achieve Golden Indonesia in 2045. The purpose of this writing is to describe and describe the development of digital literacy by generation Z to achieve the revitalization of religious moderation, for the realization of Indonesia. gold in 2045. Digital literacy needs to be developed, because the thing that touches human life the most today is technology. The use of technology is expected to have a positive impact on its users because it is used as a literacy medium. The method used is descriptive qualitative with a literature study approach. The author will utilize sources such as books and journals, which are appropriate to the topics in this article. This research shows that revitalizing religious moderation can be implemented through digital literacy technology, by: forming interfaith network communities, disseminating information and constructive content between religious adherents, opening online discussions about religious tolerance and holding online competitions with the theme of religious moderation.


Moderasi beragama adalah kunci membangun kesamarataan, keseimbangan dan toleransi antar agama di Indonesia. Sampai saat ini penghayatan terhadap nilai-nilai moderasi beragama belum menunjukan tujuan utama lahirnya suatu agama. Hal ini yang mengakibatkan munculnya berbagai konflik, kesalahpahaman dan pertikaian antar kelompok agama yang satu dengan agama yang lain. Situasi tersebut mestinya di evaluasi kembali terutama dengan harapan untuk mencapai masa depan Indonesia yang lebih baik, khususnya dalam rangka mencapai Indonesia Emas di tahun 2045. Tujuan penulisan ini adalah menguraikan serta mendeskripsikan pengembangan literasi digital oleh generasi Z untuk mencapai revitalisasi moderasi beragama, demi terwujudnya Indonesia emas tahun 2045. Literasi digital perlu untuk dikembangkan, karena hal yang paling banyak menyentuh kehidupan manusia saat ini adalah teknologi. Penggunaa teknologi diharapkan membawa dampak positif bagi penggunanya karena digunakan sebagai media literasi. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kepustakaan. Penulis akan memanfaatkan sumber-sumber seperti buku maupun jurnal, yang sesuai dengan topik dalam artikel ini. Penelitian ini menujukkan bahwa merevitalisasi moderasi agama dapat diterapkan melalui teknologi literasi digital, dengan cara: membentuk komunitas jaringan antar agama, menyebarkan informasi dan konten-konten yang bersifat membangun antar pemeluk agama, membuka diskusi-diskusi online tentang toleransi beragama dan mengadakan lomba-lomba online dengan tema moderasi beragama.

Article Details

How to Cite
Pute, J. P., Alferdi, & Lilo, D. D. (2023). REVITALISASI MODERASI BERAGAMA MELALUI PEMANFAATAN LITERASI DIGITAL OLEH GEN-Z. Masokan Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 3(1), 44–59. https://doi.org/10.34307/misp.v3i1.108
Section
Articles
Author Biographies

Alferdi, Institut Agama Kristen Negeri Toraja, Indonesia

 

 

Deflit Dujerslaim Lilo, Institut Agama Kristen Negeri Toraja, Indonesia

 

 

References

Agus Akhmadi. “Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia.” Diklat Keagamaan 13, no. 2 (2019).

Akhmadi, A. “Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia.” Diklat Keagamaan 13, no. 2 (2019).

Alferdi. “Resiliensi Hospitality Yesus Terhadap Orang Kusta Dan Implementasinya Bagi Orang Percaya Di Masa Pandemi Covid-19.” Kenosis: Jurnal Kajian Teologi Vol. 8, no. 1 (2022): 41–54.

Bustoro Aly. UUD 1945 Dan Amandemen. Jakarta: Pustaka Sandro Jaya Jakarta, 2018.

Candrasari, Yuli, and Dyva Claretta. “Pengembangan Dan Pendampingan Literasi Digital Untuk Peningkatan Kualitas Remaja Dalam Menggunakan Internet.” Dinamisa: Pengabdian Kepada Masyarakat 4, no. 4 (2020).

Dana Riksa Buana. “Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia Dalam Meghadapi Pandemi Virus Corona (Covid-19) Dan Kita Menjaga Kesejahteraan Jiwa.” Sosial da Budaya 3 No. 1 (2020).

Edy Sutrisno. “Aktualisasi Moderasi Beragama Di Lembaga Pendidikan.” Bimas Islam 12, no. 2 (2019).

Elsievana, Viarel, Anita Trisna, and Najwa Sayyidina. “Toleransi Beragama Dan Sikap Bijak Dalam Mewujudkan Digital Virtue.” Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama 14, no. 1 (2020).

F.M Yunus. “Konflik Agama Di Indonesia : Problem Dan Solusi Pemecahannya.” Substansia 4, no. 2 (2014).

Faisal. “Manajemen Pendidikan Moderasi Beragama Di Era Digital.” ICHRD: International Conference On Religion 4, no. 2 (2020).

Fatmawati, N I, and A Sholikin. “Literasi Digital, Mendidik Anak Di Era Digital Bagi Orang Tua Milenial.” Madani Jurnal Politik Dan Sosial … 11, no. 2 (2019). http://e-jurnal.unisda.ac.id/index.php/MADANI/article/view/3267.

Fatmawati, Nur Ika, and Ahmad Sholikin. “Literasi Digital, Mendidik Anak Di Era Digital Bagi Orang Tua Milenial.” Madani: Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan Vol. 11, no. 2 (2019): 119–138.

Hastini, Lasti Yossi, Rahmi Fahmi, and Hendra Lukito. “Apakah Pembelajaran Menggunakan Teknologi Dapat Meningkatkan Literasi Manusia Pada Generasi Z Di Indonesia?” Jurnal Manajemen Informatika (JAMIKA) Vol.10, no. 1 (2020): 12–28.

Imbas, Semak. “Catatan Sensus 2020 Milenial Dan Gen Z Dominasi Populasi Indonesia.” INITU.ID.

J.S Badudu. Kamus Peribahasa. Jakarta: Balaipustaka, 2008.

K. Hidayat. “Agama Untuk Peradaban: Membumikan Etos Agama Dalam Kehidupan.” Pustaka Alvabet 6, no. 2 (2019).

Makdis, Nasrul. “Paradigma Perpustakaan Era Klasik Dan Modern.” Jurnal Imam Bonjol: Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan Vol. 2, no. 1 (2018): 89–93.

Mh. Abor. “Moderasi Beragama Dalam Bingkai Toleransi.” Rusydiah: Pemikiran Islam 1, no. 2 (2020).

———. “Moderasi Bergama Dalam Bingkai Toleransi.” Rusydiah: Pemikiran Islam 1, no. 2 (2020).

Nekky Rahmayati, Sri andayani, Hotman Panjaitan. “Model Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penerapan Teknologi Tepat Guna Di Kota Mojokerto.” Ilmu Ekonomi dan Manajemen 2 No.2 (20 (2015).

Nuryanto, Hery. Seluruh Perkembangan Teknologi Informasi Dan Kumunikasi. Edited by Hery Nuryanto. Jakarta: Balaipustaka, 2012.

P.H.I Jaya. “Revitalisasi Peran Penyuluh Agama Dalam Fungsinya Sebagai Konselor Dan Pendamping Masyarakat.” Konseing Religi 6, no. 3 (2017).

Purnomo, Agus, Nurul Ratnawati, and Nevy Farista Aristin. “Pengembangan Pembelajaran Blended Learning Pada Generasi Z.” JTP"2PS: Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS Vol. 1, no. 1 (2016): 70–77.

Rahmawan, Detta, Jimi Narotama, Mahameruaji, and Renata Anisa. “Pengembangan Konten Positif Sebagai Bagian Dari Gerakan Literasi Digital.” Kajian Komunikasi 7, no. 1 (2019).

Rantung, Djoys Anneke, and Fredik Melkias Boiliu. “Teknologi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Yang Antisipatif Di Era Revolusi Indusri 4.0.” Shanan 4, no. 1 (2020).

Sari, Santy Permata. “Strategi Meningkatkan Pejualan Di Era Digital.” Scientific Journal of Reflection: Economic, Accounting, Management and Business Vol. 3, no. 3 (2020): 291–300.

Silvana, Hana, and Cecep Darmawan. “Pendidikan Literasi Digital Di Kalangan Usia Muda Di Kota Bandung.” Pedagogia: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol. 16, no. 2 (2018): 146–156.

Tim Penyusun Pusat Bahasa. “Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga.” Balai Pustaka.

Unggul Basoeky. Manfaat Teknologi Digital Dalam Berbagai Aspek Kehidupan. Bandung: Media Sains Indonesia, 2011.

Wena, I Made. “Pembelajaran Berorientasi Hots (Higher Order Thingking Skill) Di Era Revolusi 4.0 Untuk Mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045.” Prosiding Mahasarswati Seminar Nasional Pendidikan Matematika (2020).

Wuryanta, Eka Wenats. “Digitalisasi Masyarakat: Menilik Kekuatan Dan Kelemahan Dinamika Era Digital Dan Masyarakat Informasi.” Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 1, no. 2 (2020): 131–142.