Analisis Deskriptif Risiko BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) Di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar

Main Article Content

Ribka Rerung Layuk

Abstract

LBW is an indicator of public health degree in each country, because through the LBW rate it is reflected in health services for maternal and children. The incidence of LBW in infants does not only have an impact on neonates, but also has an impact on the growth and subsequent development of children because LBW occurs as a consequence of the disruption of growth and development of the fetus in the womb. This study aims to provide an overview of the incidence of LBW in 2018-2020 at the dr. Tadjuddin Chalid Hospital Makassar. Research method was descriptif. The variables in this study were LBW, sex, choice of treatment class,and complications of LBW. Data were taken using a total sampling technique sourced from Registration of Inpatients RSUP dr. Tadjuddin Chalid Makassa. The cleaned data is then analysis by descriptively. The results showed that LBW cases experienced a significant decrease from 2018-2020; Based on sex, boy and girl have the same probability of experiencing LBW, while based on the selected treatment class, most LBW babies are treated in a class Third treatment room. The most common occurrence is neonatal sepsis, so the risk of death can occur in neonates for infants with LBW.


 


BBLR merupakan indikator derajad kesehatan masyarakat di suatu negara, karena melalui angka BBLR tercerminan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak. Kejadian BBLR pada bayi tidak hanya memberikan dampak pada neonatus, namun memberikan dampak bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya oleh karena BBLR terjadi sebagai konsekuensi dari terganggunya pertumbuhan dan perkembangan calon bayi sejak dalam dalam kandungan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kejadian BBLR Tahun 2018-2020 di RSUP dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Metode penelitian menggunakan penelitian deskriptif Variabel dalam penelitian ini adalah BBLR, jenis kelamin, pilihan kelas perawatan, dan komplikasi BBLR pada bayi. Data diambil menggunakan teknik total sampling yang bersumber dari Register Pasien Rawat Inap di RSUP dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Data yang telah di-cleaning kemudian diolah secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus BBLR mengalami penurunan yang signifikan dari Tahun 2018-2020; Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki dan perempuan memiliki probabilitas yang sama untuk mengalami BBLR, sedangkan berdasarkan kelas perawatan yang dipilih, sebagian besar bayi BBLR dirawat pada ruang perawatan kelas 3.Berdasarkan komplikasi yang terjadi, sebagian besar bayi BBLR mengalami komplikasi, dan komplikasi yang paling banyak terjadi adalah sepsis neonatus, sehingga risiko kematian dapat terjadi pada masa neonatus bagi bayi dengan BBLR.

Article Details

How to Cite
Rerung Layuk, R. (2021). Analisis Deskriptif Risiko BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) Di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Masokan Ilmu Sosial Dan Pendidikan, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.34307/misp.v1i1.1
Section
Articles

References

Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan. Jumlah Bayi Lahir, Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), BBLR Dirujuk, Dan Bergizi Buruk Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Sulawesi Selatan, 2015. MAKASSAR, 2015.

Departemen Kesehatan. “Ibu Selamat, Bayi Sehat, Suami Siaga.” Kemkes.Go.Id. Last modified 2010. Accessed June 12, 2020. kemkes.go.id.

Fajriana, Amima, and Buanasita Annas. “FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI KECAMATAN SEMAMPIR SURABAYA.” Media Gizi Indonesia 13, no. 1 (2018).

Gandhy, shashi, K.Ranjan, and Masani Mehendra. “Incidence of Neonatal Spesis in Tertiary Care Hospital: AN Overview.” International Journal of Medical Science and Public Health 2, no. 3 (2013).

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Hasil Utama RISKESDAS Tahun 2018. JAKARTA, 2018.

Mahayana, Adi Sresti Sagung, and et al. “Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah Di RSUP Dr. M. Djamil Padang.” Jurnal Kesehatan Andalas 4, no. 3 (2015).

Putri, Wibowo Aprilya. “Faktor Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah.” Higea Journal of Public Health 1, no. 1 (2018).

Republik Indonesia. Kesehatan. Republik Indonesia: Kementerian Kesehatan, 2009. Infeksiemerging.kemkes.go.id.

Salendu, Praevilia Margareth. “Sepsis Neonatorum Dan Pnemonia Pada Bayi Aterm.” Jurnal Biomedik (JBM) 4, no. 3 (2012).

Supriyatun. “Hubungan Sosial Ekonomi Dengan Kejadian BBLR.” Jurnal Kesehatan 8, no. 2 (2017): 1.

UNICEF. “Low Birth Weight.”

Untari, Ida. “Hubungan Antara Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Kepemilikan BPJS.” Profesi. Media Publikasi Penelitian 12, no. 1 (2015): 1.

World Health Organization. Infant Mortality. Genewa, 2021.

———. “Newborns with Low Birth Weight.”